Langsung ke konten utama

Selenoid Door Lock DC by meteor store purwokerto

Review tentang Selenoid Door Lock DC 12V 350mA Pengunci Pintu kontrol Otomatis 0.43A
By. Meteor store purwokerto

Kunci Electronic / Solenoid Door Lock ini bisa dipakai bersama Arduino, RFID Reader, Remote Wireless, Alarm, Sensor Gerak dan sensor-sensor lainnya untuk secara otomatis mengendalikan kunci:
1. Pintu
2. Jendela
3. Lemari
4. Brankas
5. Meja Kasir
6. dll

Selenoid Door Lock

Kelebihan:
1. Tahan karat, tahan lama, aman dan nyaman digunakan
2. Dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan sistem otomatis
3. Pemasangan cepat dan mudah
4. Arah lidah dapat diputar sesuai dengan arah pintu/jendela/lemari

Spesifikasi:
Tegangan kerja: 12v DC
Arus kerja: 350mA
Konsumsi daya: 7.5W
Unlock time: < 1 detik
Continuous power on: < 10 detik
Unlock time: 1 second
Product size: 3.3x2.7x1.7cm/1.3x1.06x0.67in
Product weight: 35g

Wiring kabel:
Kabel merah: +12v (VCC)
Kabel hitam: -12v (GND)

Cara kerja:
1. Jika diberikan tegangan, electromagnet di dalamnya akan menarik lidah sehingga kunci akan terbuka (instan 1 detik dan bisa bertahan hingga 10 detik)
2. Jika tegangan listrik dihentikan, daya magnet nya hilang dan lidah kembali keluar sehingga terkunci kembali.

Catatan:
Kunci ini juga dapat bekerja pada tegangan 9-12v, namun tegangan yang kurang tentunya menyebabkan kerja alat menjadi lebih lemah/lambat.
cod purwokerto bisa
Bisa juga order lewat :
Tokopedia
Bukalapak
Shopee


instagram @meteorstorepurwokerto
#purwokertorobotic
#meteorstorepurwokerto
https://purwokertorobotic.blogspot.com/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Running LED dengan IC Shift Register 74HC595 menggunakan arduino uno R3

project kali ini membuat Running LED atau biasa disebut lampu berjalan maksudnya adalah nyala led bergantian satu sama lain Peralatan yang disiapkan dan rangkaiannya adalah: 1. Arduino x 1 2. IC Shift Register 74HC595 x 1 3. LED x 8 4. Resistor dengan nilai seragam x 8 5. Project board x 1 6. Kabel jumper secukupnya  sambungan pin Arduino dengan IC 74HC595, dan komponen lainnya yaitu : Program LED Berjalan dengan Shift Register /* * Program LED Berjalan dengan Shift Register */ // konfigurasi pin Arduino const byte DataPin = 2; // DS data serial const byte LatchPin = 3; // ST_CP const byte ClockPin = 4; // SH_CP // menampung data byte data = 0; void setup() {  // konfigurasi pin sebagai ouput  pinMode(LatchPin, OUTPUT);  pinMode(ClockPin, OUTPUT);  pinMode(DataPin, OUTPUT); } void loop() {  // delay 200ms  if ( nonblocking_delay(200) ){  // geser kiri  data <<= 1;  // jika data == 0 (gesernya sudah habis)  // ulangi dari awal  if( data == 0 ) data = 1;  // mulai transfer  di

Project simulasi lampu lalu lintas (traffic light) 4 simpang menggunakan software proteus dan mikrokontroller atmega 16

Project kali ini membuat simulasi menggunakan software proteus untuk sistem lampu lalu lintas atau traffic light simpang 4 berbasis microcontroller Atmega 16. Pada sistem simulasi ini ditampilkan lcd 16x2 sebagai informasi tambahan bagi para pengendara mengenai nama simpang dan sebagainya. Terdapat pula seven segment sebagai penanda berapa lama lagi waktu atau detik yang tersisa baik itu merah atau hijau. Dan terdapat lampu LED sebagai penanda, untuk warna merah artinya berhenti, kuning untuk siap-siap/ hati hati dan hijau untuk jalan. Berikut desain simulasinya menggunakan software proteus

pengertian modul Relay dalam Arduino dan mikrokontroller

Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik. Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontaktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya. Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang nempel di tembok. Tapi jika  menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau  mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat  dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino Relay umumnya punya 5 pin atau kaki., yang terdiri dari: Dua kaki untuk listrik + dan GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan  digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka  kaki C disambung ke salah satu jalur listrik dari PLN.  Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif, kaki NC  nyambung ke kaki C (perhatikan ga