Langsung ke konten utama

Modul Sensor Cahaya, sensor LDR, sensor photosensitive di purwokerto

Review modul sensor cahaya/sensor photosensitive/ sensor LDR
By meteor store purwokerto


Gambar modul Sensor Cahaya/LDR/photosensitive

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Modul sensor cahaya bekerja manghasilkan output yang mendeteksi nilai intensitas cahaya. Perangkai ini sangat cocok digunakan untuk project yang berhubungan dengan cahaya seperti nyala mati lampu otomatis

Fitur:
  1. Menggunakan Sensor Photoresistor Sensitif.
  2. Output pembanding, dengan sinyal bagus, bentuk gelombang  baik, kemampuan control yang kuat, lebih dari 15 mA.
  3. Terdapat potensiometer untuk  mengatur treshold deteksi suhu.
  4. Terdapat lubang baut untuk kemudahan pemasangan.
  5. Menggunakan Komparator Tegangan LM393.
  6. Penggunaan: deteksi Luminance, sensor Luminance, modul mencari cahaya mobil Cerdas.

Spesifikasi:
Tegangan kerja 3.3V-5V 
Bentuk Output: Digital Switch Output (0 dan 1)
Ukuran PCB : 32mm * 14mm * 5mm / 1.25 * 0.55 * 0.19 ''
Berat kemasan: 2g

Operasi manual:
  1. Modul photoresistor adalah yang paling sensitif terhadap cahaya lingkungan. Umumnya digunakan untuk mendeteksi kecerahan cahaya di sekitarnya, memicu komputer chip tunggal atau modul relay, dll.
  2. Ketika kecerahan cahaya sekitar tidak mencapai ambang batas yang ditetapkan, DO mengeluarkan tingkat tinggi. Ketika kecerahan cahaya sekitar melebihi ambang batas yang ditetapkan, DO mengeluarkan tingkat rendah.
  3. DO output terminal dapat dihubungkan langsung dengan komputer chip tunggal, melalui komputer chip tunggal untuk mendeteksi level tinggi dan rendah, sehingga mendeteksi perubahan dalam kecerahan lingkungan
  4. Terminal output DO dapat langsung menggerakkan modul relai, sehingga membentuk sakelar yang dikendalikan cahaya.

Instruksi kabel:
  1. VCC dihubungkan ke catu daya positif 3.3-5V
  2. GND dihubungkan ke Elektroda Negatif Catu Daya
  3. DO TTL untuk Output Sinyal

jual modul sensor cahaya, sensor LDR, sensor photosensitive untuk Arduino atau mikrokontroler di purwokerto, cilacap, purbalingga banyumas Jawa Tengah
bisa COD area purwokerto

Bisa juga order lewat
Shoppe
Bukalapak
Tokopedia

#meteorstorepurwokerto
#purwokertorobotic

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Running LED dengan IC Shift Register 74HC595 menggunakan arduino uno R3

project kali ini membuat Running LED atau biasa disebut lampu berjalan maksudnya adalah nyala led bergantian satu sama lain Peralatan yang disiapkan dan rangkaiannya adalah: 1. Arduino x 1 2. IC Shift Register 74HC595 x 1 3. LED x 8 4. Resistor dengan nilai seragam x 8 5. Project board x 1 6. Kabel jumper secukupnya  sambungan pin Arduino dengan IC 74HC595, dan komponen lainnya yaitu : Program LED Berjalan dengan Shift Register /* * Program LED Berjalan dengan Shift Register */ // konfigurasi pin Arduino const byte DataPin = 2; // DS data serial const byte LatchPin = 3; // ST_CP const byte ClockPin = 4; // SH_CP // menampung data byte data = 0; void setup() {  // konfigurasi pin sebagai ouput  pinMode(LatchPin, OUTPUT);  pinMode(ClockPin, OUTPUT);  pinMode(DataPin, OUTPUT); } void loop() {  // delay 200ms  if ( nonblocking_delay(200) ){  // geser kiri  data <<= 1;  // jika data == 0 (gesernya sudah habis)  // ulangi dari awal  if( data == 0 ) data = 1;  // mulai transfer  di

Project simulasi lampu lalu lintas (traffic light) 4 simpang menggunakan software proteus dan mikrokontroller atmega 16

Project kali ini membuat simulasi menggunakan software proteus untuk sistem lampu lalu lintas atau traffic light simpang 4 berbasis microcontroller Atmega 16. Pada sistem simulasi ini ditampilkan lcd 16x2 sebagai informasi tambahan bagi para pengendara mengenai nama simpang dan sebagainya. Terdapat pula seven segment sebagai penanda berapa lama lagi waktu atau detik yang tersisa baik itu merah atau hijau. Dan terdapat lampu LED sebagai penanda, untuk warna merah artinya berhenti, kuning untuk siap-siap/ hati hati dan hijau untuk jalan. Berikut desain simulasinya menggunakan software proteus

pengertian modul Relay dalam Arduino dan mikrokontroller

Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik. Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontaktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya. Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang nempel di tembok. Tapi jika  menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau  mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat  dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino Relay umumnya punya 5 pin atau kaki., yang terdiri dari: Dua kaki untuk listrik + dan GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan  digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka  kaki C disambung ke salah satu jalur listrik dari PLN.  Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif, kaki NC  nyambung ke kaki C (perhatikan ga