Langsung ke konten utama

jenis Arduino untuk Pemula by meteorstorepurwokerto

Ini murni pendapat pribadi, berdasarkan pengalaman ketika mulai belajar Arduino. Awalnya, Anda bisa mulaid engan Arduino Uno atau Nano. Kenapa? Sebab harganya relatif terjangkau dan referensi yang berkaitan dengan kedua jenis Arduino ini lebih banyak daripada jenis lainnya.

Dulu, penulis belajar dengan Arduino Uno. Selanjutnya, ketika mengerjakan project, penulis biasanya menggunakan Arduino nano karena harganya lebih murah, setidaknya dua kali lebih murah daripada Arduino Uno. Ada sekitar 7 buah Arduino Nano yang siap digunakan untuk mengerjakan pesanan program dari customer. Kan nggak asik kalau mau nyoba program harus lepas-pasang arduino. kalaupun Anda ingin langsung mulai belajar dengan Arduino Nano, penulis sarankan sekalian beli mini project board sehingga lebih mudah kalau mau pasang kabel ju mper. Untuk project yang jumlahnya banyak dan hanya butuh sedikit program, penulis lebih menyarankan untuk menggunakan Arduino Nano. Kenapa tidak menggunakan Arduino Pro Mini?       

            jual Arduino nano di purwokerto  

Gambar Arduino Nano dengan mini project board

Arduino Pro Mini tidak memiliki jack USB yang bisa l angsung dipasang ke komputer. Jadi misal mau update program, lebih simpel jika pakai Arduino Nano. Hanya saja,  jika power supply yang ingin Anda gunakan adalah 3.3v, Anda bisa memilih Arduino Pro Mini yang 3.3v.


support by
meteorstorepurwokerto
purwokertorobotic

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project simulasi lampu lalu lintas (traffic light) 4 simpang menggunakan software proteus dan mikrokontroller atmega 16

Project kali ini membuat simulasi menggunakan software proteus untuk sistem lampu lalu lintas atau traffic light simpang 4 berbasis microcontroller Atmega 16. Pada sistem simulasi ini ditampilkan lcd 16x2 sebagai informasi tambahan bagi para pengendara mengenai nama simpang dan sebagainya. Terdapat pula seven segment sebagai penanda berapa lama lagi waktu atau detik yang tersisa baik itu merah atau hijau. Dan terdapat lampu LED sebagai penanda, untuk warna merah artinya berhenti, kuning untuk siap-siap/ hati hati dan hijau untuk jalan. Berikut desain simulasinya menggunakan software proteus

pengertian modul Relay dalam Arduino dan mikrokontroller

Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik. Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontaktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya. Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang nempel di tembok. Tapi jika  menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau  mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat  dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino Relay umumnya punya 5 pin atau kaki., yang terdiri dari: Dua kaki untuk listrik + dan GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan  digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka  kaki C disambung ke salah satu jalur listrik dari PLN.  Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif, kaki NC  nyambung ke kaki C (perhatikan ga

Project Running LED dengan IC Shift Register 74HC595 menggunakan arduino uno R3

project kali ini membuat Running LED atau biasa disebut lampu berjalan maksudnya adalah nyala led bergantian satu sama lain Peralatan yang disiapkan dan rangkaiannya adalah: 1. Arduino x 1 2. IC Shift Register 74HC595 x 1 3. LED x 8 4. Resistor dengan nilai seragam x 8 5. Project board x 1 6. Kabel jumper secukupnya  sambungan pin Arduino dengan IC 74HC595, dan komponen lainnya yaitu : Program LED Berjalan dengan Shift Register /* * Program LED Berjalan dengan Shift Register */ // konfigurasi pin Arduino const byte DataPin = 2; // DS data serial const byte LatchPin = 3; // ST_CP const byte ClockPin = 4; // SH_CP // menampung data byte data = 0; void setup() {  // konfigurasi pin sebagai ouput  pinMode(LatchPin, OUTPUT);  pinMode(ClockPin, OUTPUT);  pinMode(DataPin, OUTPUT); } void loop() {  // delay 200ms  if ( nonblocking_delay(200) ){  // geser kiri  data <<= 1;  // jika data == 0 (gesernya sudah habis)  // ulangi dari awal  if( data == 0 ) data = 1;  // mulai transfer  di