Langsung ke konten utama

KKN POSDAYA UNSOED Tahun 2015 di desa Gancang




KKN POSDAYA UNSOED Tahun 2015 di desa Gancang
OLEH DWINANJAR AJI SANTOSO, dkk


 
Tim KKN Posdaya Gancang 2015
Latar Belakang Kegiatan KKN POSDAYA UNSOED Tahun 2015
Desa Gancang Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas terdiri dari 5 RW dan 21 RT, dalam pelaksanaan kegiatan POSDAYA sangat tergantung pada masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Keadaan alam di desa Desa Gancang Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas sebagaian besar dikembangkan dalam bidang pertanian. Sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk lahan pertanian diantaranya yaitu dengan di tanami padi, cabai dan palawija. 
Permasalahan yang dihadapi desa Gancang umumnya menyangkut bidang kesehatan, pemberdayaan lingkungan, ekonomi dan pendidikan.  Masalah kesehatan masyarakat antara lain masalah sanitasi seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat masih kurang.  Terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang mandi, mencuci dan buang Air Besar di kali/sungai, belum terbiasa mencuci tangan memakai sabun sesuai dengan prosedur yang benar yaitu 7 langkah mencuci tangan. Disamping itukurangnya pengetahuan tentang BPJS menjadi salah satu kendala dalam pelayanan kesehatan,  masalah lain diantaranya kurangnya kepedulian terhadap kesehatan diri dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan seperti Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan kurangnya kesadaran betapa pentingnya membantu berat balita
Bidang ekonomi permasalahannya yaitu Tidak ada label produk dan pengemasan produk yang masih alakadarnya pada industri rumah tangga terutama marning jagung. Rendah pengetahuan tentang manfaat menabung sejak dini pada anak sekolah dasar.
Bidang pendidikan memiliki permasalahan yaitu kurangnya bahan bacaan yang menarik dan kurangnya alat peraga yang mudah dipahami untuk anak – anak sekolah dasar atau sederajat. Banyaknya anak putus sekolah karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya bersekolah serta rendahnya perhatian orang tua untuk membimbing anaknya belajar
Permasalahan desa Gancang di bidang lingkungan diantaranya yang paling utama yaitu terkait gotong royong yang semakin memudar, masalah sampah dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang cukup mengganggu kesehatan lingkungan sekitar dan bisa menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, diperlukan percontohan SPAL yang baik dan cara pengolahan sampah organik (Rumah tangga) agar bisa dimanfaatkan kembali, seperti yang diolah menjadi kompos misalnya. Sampah anorganik juga apabila dibiarkan akan menjadi masalah sehingga perlu di tangani diantaranya yaitu dengan dimanfaatkan menjadi kerajinan-kerajinan tangan, tas-tas, tempat handphone, dsb. Kurangnya pengetahuan  tentang teknologi pembuatan pakan ternak, dimana banyak peternak masih memelihara ternak secara tradisional sedangkan bahan pakan ternak cukup melimpah.
Berdasarkan permasalahan di atas dan potensi yang dimiliki, KKN Posadaya yang dilaksanakan di desa Gancang Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas berusaha untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan kesehatan, ekonomi, pemberdayaan lingkungan, dan pendidikan guna mengembangkan potensi yang dimiliki desa terutama di bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan dan pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat, sejahtera dan mandiri.
Peran serta, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah maupun swasta sangat menentukan keberhasilan terwujudnya serangkaian program desa baik fisik maupun non fisik yang telah kami rencanakan.

Keadaan Umum Lokasi KKN POSDAYA
1.      Kondisi Alam
Desa Gancang secara administratif terletak di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas. Desa Gancang berjarak ± 35 km dari ibukota kecamatan yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor sekitar 50 menit dan berjarak ± 25 km dari ibukota kabupaten yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum sekitar 30 menit. Desa Gancang memiliki batas wilayah sebagai berikut:
a.       Sebelah utara                    : Kedungurang
b.      Sebelah selatan                 : Darma Kradenan
c.       Sebelah timur                   : Cibangkong
d.      Sebelah barat                    : Cihonje
Desa Gancang memiliki luas luas wilayah 419,0001 Ha. Desa Gancang terdiri dari 21 RT dan dibagi menjadi 5 RW, antara lain:
a.       RW 1 : Gancang
b.      RW 2 : Karang kemiri
c.       RW 3 : Rejasari
d.      RW 4 : Larangan
e.       RW 5 : Cineang/Munjul
Desa Gancang berada pada dataran tinggi dengan suhu udara rata-rata 32o C. Desa Gancang sebagian tanahnya adalah tanah pasir. Iklim di desa Gancang termasuk beriklim tropis dengan curah hujan 2000 Mm/thn.
2.       Keadaan Demografi
a.       Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Gancangberjumlah 3.100 jiwa yang terdiri dari 763 KK. Jumlah laki-laki 1.572 jiwa dan perempuan 1.528 jiwa.
b.      Keadaan Sosial Budaya
Kelembagaan desa mempunyai peraturan dalam mengatur ruang geraknya seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Daerah serta Keputusan Kepala Daerah. Sedangkan lembaga masyarakat adalah suatu himpunan yang mengatur norma-norma dari tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat, di mana wujud konkritnya adalah asosiasi.
3.       Keadaan Perekonomian
Mata pencaharian penduduk Desa Gancang sebagian besar adalah petani sisanya sebagai buruh tani, buruh/swasta, pedagang, pengrajin, pegawai negeri sipil (PNS) dan lainnya peternak.
4.       Potensi Desa
Desa Gancang Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumasmemiliki sumber daya yang cukuprepresentatif untuk dikembangkan, antara lain:
a.       Bidangpertanian
Desa Gancang memiliki karakteristik lingkungan berupa dataran tinggi dengan lingkungan basah dan kering. Karakteristik tersebut mempengaruhi jenis usaha pertanian yang ada di Desa Gancang dengan pengembangan sebagai berikut:
1)      Tanah sawah sangat cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan khususnya padi
2)      Tanah kering sangat cocok untuk pengembangan tanaman cabe dan pala.
b.      Bidang peternakan dan perikanan
Potensi yang dimiliki di bidang peternakan yaitu peternakan kambing dan ayam.
c.       Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Potensi desa di bidang usaha kecil menengah diantaranya pembuatan marning dan carang madu serta Gula aren.
d.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada masih ada yang belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik, merupakan potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru masyarakat dan perekonomian rakyat.
e.       Bidang kesehatan
Memiliki sarana kesehatanberupa 1 bidan Desa, dan posyandu serta kader-kader kesehatan.
f.       Bidang kelembagaan
Desa Gancang mempunyai beberapa lembaga desa yang bertujuan untuk mengatur berjalannya desa tersebut. Lembaga desa yang ada di Desa Gancang antara lain: pemerintah desa, PKK, kelompok usaha tani, industri rumahan, sekolah, dan lainnya. Potensi pada bidang kelembagaan pendidikan yaitu terdapat 1 buah PAUD, 1 buah TK dan 3 buah SD/MI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Running LED dengan IC Shift Register 74HC595 menggunakan arduino uno R3

project kali ini membuat Running LED atau biasa disebut lampu berjalan maksudnya adalah nyala led bergantian satu sama lain Peralatan yang disiapkan dan rangkaiannya adalah: 1. Arduino x 1 2. IC Shift Register 74HC595 x 1 3. LED x 8 4. Resistor dengan nilai seragam x 8 5. Project board x 1 6. Kabel jumper secukupnya  sambungan pin Arduino dengan IC 74HC595, dan komponen lainnya yaitu : Program LED Berjalan dengan Shift Register /* * Program LED Berjalan dengan Shift Register */ // konfigurasi pin Arduino const byte DataPin = 2; // DS data serial const byte LatchPin = 3; // ST_CP const byte ClockPin = 4; // SH_CP // menampung data byte data = 0; void setup() {  // konfigurasi pin sebagai ouput  pinMode(LatchPin, OUTPUT);  pinMode(ClockPin, OUTPUT);  pinMode(DataPin, OUTPUT); } void loop() {  // delay 200ms  if ( nonblocking_delay(200) ){  // geser kiri  data <<= 1;  // jika data == 0 (gesernya sudah habis)  // ulangi dari awal  if( data == 0 ) data = 1;  // mulai transfer  di

Project simulasi lampu lalu lintas (traffic light) 4 simpang menggunakan software proteus dan mikrokontroller atmega 16

Project kali ini membuat simulasi menggunakan software proteus untuk sistem lampu lalu lintas atau traffic light simpang 4 berbasis microcontroller Atmega 16. Pada sistem simulasi ini ditampilkan lcd 16x2 sebagai informasi tambahan bagi para pengendara mengenai nama simpang dan sebagainya. Terdapat pula seven segment sebagai penanda berapa lama lagi waktu atau detik yang tersisa baik itu merah atau hijau. Dan terdapat lampu LED sebagai penanda, untuk warna merah artinya berhenti, kuning untuk siap-siap/ hati hati dan hijau untuk jalan. Berikut desain simulasinya menggunakan software proteus

pengertian modul Relay dalam Arduino dan mikrokontroller

Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik. Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontaktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya. Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang nempel di tembok. Tapi jika  menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau  mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat  dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino Relay umumnya punya 5 pin atau kaki., yang terdiri dari: Dua kaki untuk listrik + dan GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan  digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka  kaki C disambung ke salah satu jalur listrik dari PLN.  Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif, kaki NC  nyambung ke kaki C (perhatikan ga