Langsung ke konten utama

Review PENERAPAN FUZZY LOGIC PADA SISTEM PENGATURAN JUMLAH AIR



Review jurnal  “PENERAPAN FUZZY LOGIC PADA SISTEM PENGATURAN JUMLAH AIR BERDASARKAN SUHU DAN KELEMBABAN”

Sumber jurnal,
A. Sofwan, 2005, “PENERAPAN FUZZY LOGIC PADA SISTEM PENGATURAN JUMLAH AIR
BERDASARKAN SUHU DAN KELEMBABAN”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005), Yogyakarta.

Latar belakang
ž  Permasalahan kuantitas air, Berapa banyak air yang dibutuhkan oleh suatu tanaman yang dirawat agar air yang digunakan tidak terlalu banyak terbuang sia-sia, sehingga hal tersebut menjadi Mubadzir.
ž  Permasalahan akan lebih kompleks lagi jika tanaman yang dirawat tersebut merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan yang lebih spesifik. Untuk tanaman yang membutuhkan perawatan yang lebih intensif, maka tidak semua orang bisa melakukannya, kecuali hanya orang yang memiliki keahlian khusus.
Tujuan
Perancangan dan pembuatan analisa sistem pengendalian air tanaman berbasiskan sistem kendali fuzzy logic Control beserta piranti-piranti diluar sistem fuzzy yang digunakan sebagai rangkaian tambahan dalam simulasi dan rancang bangun sistem pengendalian air tanaman.
Tinjauan Pustaka
Dasar Fuzzy Logic
Pada  teori  himpunan  klasik  (Crisp)  suatu variabel  hanya  mempunyai  dua  kemungkinan, menjadi  anggota  himpunan  atau  tidak  menjadi anggota himpunan.
Parameter-parameter  yang digunakan untuk membentuk himpunan fuzzy logic
  1. Variabel linguistic
  2. Derajat ke
  3. anggotaan
  4. Fungsi keanggotaan
Metode
ž  Perancangan sistem Fuzzy Logic Control
ž  Fuzzifikasi
       
ž  Knowledge Base
Untuk sistem penyiraman otomatis pada tanaman ini, digunakan beberapa rule yang kemungkinan besar akan terjadi pada tanaman yang akan dikendalikan tersebut. Dalam pembuatan rute atau pernyataan ini, sebenarnya tidak memiliki batasan dalam jumlahnya, semakin banyak rule-rule yang dibuat semakin tepat dan detail kerja alat yang dirancang.
ž  Inferensi
        

Sensor
Selain mengunakan Analog Digital Converter (ADC) sebagai alat untuk mengubah besaran-besaran analog ke besaran-besaran digital, simulasi sistem penyiraman air pada tanaman ini juga membutuhkan rangkaian-rangkaian sensor yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengetahui kondisi keadaan yang terjadi pada tanaman yang akan dikendalikan, baik itu untuk kondisi keadaan tanah maupun kondisi keadaan suhu dari tanaman tersebut. Untuk simulasi ini dipergunakan dua sensor sebagai pendeteksinya, yaitu sensor suhu udara dan sensor kelembaban tanah, komponen utama dari sensor suhu (LM35).

HASIL
ž  Untuk penerapan sistem kendali fuzzy logic control tidak memerlukan model matematika dan optimum pada kendali non-linier kara keputusan yang dikeluarkan hanya menggunakan logika manusia.
ž  Variabel linguistik, Derajat keanggotaan dan Fungsi keanggotaan adalah parameterparameter pembentuk untuk anggota himpunan logika fuzzy.
ž  Langkah-langkah untuk membuat sistem fuzzy logic control terdiri dari pembentukan: fuzzifikasi, knowledge base, inferensi dan defuzzifikasi.
ž  Knowledge base disusun berdasarkan pengalaman seorang operator ahli pada bidangnya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Project Running LED dengan IC Shift Register 74HC595 menggunakan arduino uno R3

project kali ini membuat Running LED atau biasa disebut lampu berjalan maksudnya adalah nyala led bergantian satu sama lain Peralatan yang disiapkan dan rangkaiannya adalah: 1. Arduino x 1 2. IC Shift Register 74HC595 x 1 3. LED x 8 4. Resistor dengan nilai seragam x 8 5. Project board x 1 6. Kabel jumper secukupnya  sambungan pin Arduino dengan IC 74HC595, dan komponen lainnya yaitu : Program LED Berjalan dengan Shift Register /* * Program LED Berjalan dengan Shift Register */ // konfigurasi pin Arduino const byte DataPin = 2; // DS data serial const byte LatchPin = 3; // ST_CP const byte ClockPin = 4; // SH_CP // menampung data byte data = 0; void setup() {  // konfigurasi pin sebagai ouput  pinMode(LatchPin, OUTPUT);  pinMode(ClockPin, OUTPUT);  pinMode(DataPin, OUTPUT); } void loop() {  // delay 200ms  if ( nonblocking_delay(200) ){  // geser kiri  data <<= 1;  // jika data == 0 (gesernya sudah habis)  // ulangi dari awal  if( data == 0 ) data = 1;  // mulai transfer  di

Project simulasi lampu lalu lintas (traffic light) 4 simpang menggunakan software proteus dan mikrokontroller atmega 16

Project kali ini membuat simulasi menggunakan software proteus untuk sistem lampu lalu lintas atau traffic light simpang 4 berbasis microcontroller Atmega 16. Pada sistem simulasi ini ditampilkan lcd 16x2 sebagai informasi tambahan bagi para pengendara mengenai nama simpang dan sebagainya. Terdapat pula seven segment sebagai penanda berapa lama lagi waktu atau detik yang tersisa baik itu merah atau hijau. Dan terdapat lampu LED sebagai penanda, untuk warna merah artinya berhenti, kuning untuk siap-siap/ hati hati dan hijau untuk jalan. Berikut desain simulasinya menggunakan software proteus

pengertian modul Relay dalam Arduino dan mikrokontroller

Relay adalah komponen yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik. Secara singkat, cara kerja relay adalah memanfaatkan magnet buatan untuk memicu kontaktor dari keadaan off menjadi on, atau sebaliknya. Ibaratnya begini, jika ingin menghidupkan lampu, kita harus pencet saklar yang nempel di tembok. Tapi jika  menggunakan relay, kita bisa menghidupkan atau  mematikan lampu tanpa menyentuh saklar lagi. Relay disebut juga sebagai saklar elektronik, yaitu saklar dapat  dikontrol dengan alat elektronik lainnya seperti Arduino Relay umumnya punya 5 pin atau kaki., yang terdiri dari: Dua kaki untuk listrik + dan GND, jika arus dan tegangannya cukup, maka relay akan aktif yang ditandai dengan bunyi „tek‟. Satu kaki sumber C (common), kaki ini yang akan dihubungkan ke kaki NC atau NO. Jika relay akan  digunakan untuk mengontrol lampu rumah, maka  kaki C disambung ke salah satu jalur listrik dari PLN.  Kaki NC (Normally Close), sebelum relay aktif, kaki NC  nyambung ke kaki C (perhatikan ga