PACARAN VS TAA'RUF
Menikah dgn metode ta'aruf (sebenarnya penamaan ini kurang tepat karena ta'aruf berarti perkenalan. Padahal prosesnya bukan hanya perkenalan tapi dilanjutkan proses berikutnya sampai menikah) lebih bersih dari dosa, lebih mudah dan tidak menguras emosihhh.... juga tidak bikin pusiiiiing mikirin si doi yg bikin gak enak tidur dan makan....😆
Pacaran lebih banyak dukanya dibanding sukanya. Belum lagi potensi dosanya yang bejibun serta tidak menjamin kelanggengan perkawinan. Buktinya banyak yang pacaran, tapi banyak juga yang berakhir dengan perceraian.
Lalu seperti apa metode ta'aruf itu? Secara singkat, langkahnya sbb:
1. Tidak diawali dengan pacaran atau pdkt. Sekali lagi tidak pakai pacaran.... Tidak juga pakai pendekatan, walau tanpa ketemu fisik, tapi ternyata intens berlama-lama dan mendalam ngobrolnya di medsos. Jadi gak ada tuh yg namanya pacaran Islami. Pacaran ya pasti tidak Islami.
2. Meminta bantuan ortu, ustadz atau teman yang baik/sholeh sbg perantara untuk dicarikan jodoh ketika target waktu menikah sudah tiba. Kalau waktunya belum tiba ya gak usah ngebet pingin cepet nikah. Sibuklah dgn kegiatan lain yang positif.
3. Ketika target waktu menikah tiba, maka buatlah bio data yang lengkap, jujur. Lalu berikan kepada perantara agar ia mencarikan kita jodoh.
4. Ketika ada yang tertarik untuk ta'aruf maka awali dgn tukar menukar bio data via perantara. Jika cocok, dilanjutkan dgn ta'aruf fisik dgn didampingi mahrom bagi yang wanita.
5. Dalam ta'aruf fisik, obrolan paling utama adalah menyamakan visi dan misi pernikahan. Boleh juga mencocokkan karakter atau menanyakan bio data.
6. Dilanjutkan dengan sholat istikhoroh dan jika isyarat dari sholat istikhoroh menguatkan pilihan, maka dilanjutkan dengan khitbah (melamar).
7. Khitbah dilakukan dgn jarak waktu yg tidak terlalu jauh dari ta'aruf (hitungannya bulanan, bukan tahunan). Sebab kalau terlalu jauh waktunya maka nanti bisa terperangkap dgn pendekatan ala pacaran. Dalam khitbah agendanya adalah melamar, perkenalan keluarga besar dan menyepakati tanggal akad nikah (ijab qobul) dan walimah (resepsi pernikahan).
8. Dilanjutkan dengan akad nikah dan walimah. Dan akhirnya bahagia insya Alloh....
TA'ARUF Berkah karena melibatkan Allah dalam setiap tahapannya.
Tidak seperti PACARAN, yang boro-boro melibatkan Allah, yang ada malah kegalauan akut antara mengendalikan cinta dan nafsu yang belum saatnya dituntaskan.
Sumber
EDISI JOFISA
Menikah dgn metode ta'aruf (sebenarnya penamaan ini kurang tepat karena ta'aruf berarti perkenalan. Padahal prosesnya bukan hanya perkenalan tapi dilanjutkan proses berikutnya sampai menikah) lebih bersih dari dosa, lebih mudah dan tidak menguras emosihhh.... juga tidak bikin pusiiiiing mikirin si doi yg bikin gak enak tidur dan makan....😆
Pacaran lebih banyak dukanya dibanding sukanya. Belum lagi potensi dosanya yang bejibun serta tidak menjamin kelanggengan perkawinan. Buktinya banyak yang pacaran, tapi banyak juga yang berakhir dengan perceraian.
Lalu seperti apa metode ta'aruf itu? Secara singkat, langkahnya sbb:
1. Tidak diawali dengan pacaran atau pdkt. Sekali lagi tidak pakai pacaran.... Tidak juga pakai pendekatan, walau tanpa ketemu fisik, tapi ternyata intens berlama-lama dan mendalam ngobrolnya di medsos. Jadi gak ada tuh yg namanya pacaran Islami. Pacaran ya pasti tidak Islami.
2. Meminta bantuan ortu, ustadz atau teman yang baik/sholeh sbg perantara untuk dicarikan jodoh ketika target waktu menikah sudah tiba. Kalau waktunya belum tiba ya gak usah ngebet pingin cepet nikah. Sibuklah dgn kegiatan lain yang positif.
3. Ketika target waktu menikah tiba, maka buatlah bio data yang lengkap, jujur. Lalu berikan kepada perantara agar ia mencarikan kita jodoh.
4. Ketika ada yang tertarik untuk ta'aruf maka awali dgn tukar menukar bio data via perantara. Jika cocok, dilanjutkan dgn ta'aruf fisik dgn didampingi mahrom bagi yang wanita.
5. Dalam ta'aruf fisik, obrolan paling utama adalah menyamakan visi dan misi pernikahan. Boleh juga mencocokkan karakter atau menanyakan bio data.
6. Dilanjutkan dengan sholat istikhoroh dan jika isyarat dari sholat istikhoroh menguatkan pilihan, maka dilanjutkan dengan khitbah (melamar).
7. Khitbah dilakukan dgn jarak waktu yg tidak terlalu jauh dari ta'aruf (hitungannya bulanan, bukan tahunan). Sebab kalau terlalu jauh waktunya maka nanti bisa terperangkap dgn pendekatan ala pacaran. Dalam khitbah agendanya adalah melamar, perkenalan keluarga besar dan menyepakati tanggal akad nikah (ijab qobul) dan walimah (resepsi pernikahan).
8. Dilanjutkan dengan akad nikah dan walimah. Dan akhirnya bahagia insya Alloh....
TA'ARUF Berkah karena melibatkan Allah dalam setiap tahapannya.
Tidak seperti PACARAN, yang boro-boro melibatkan Allah, yang ada malah kegalauan akut antara mengendalikan cinta dan nafsu yang belum saatnya dituntaskan.
Sumber
EDISI JOFISA
Komentar
Posting Komentar